Hari Raya Idul Adha: Momen Pengorbanan dan Kepatuhan

Hari Raya Idul Adha, yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijjah, merupakan salah satu hari besar umat Islam yang memperingati kisah ketaatan Nabi Ibrahim AS. Di momen istimewa ini, umat Islam diajak untuk merenungkan makna pengorbanan dan ketundukan kepada Allah SWT.
Kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS, menjadi landasan utama perayaan Idul Adha. Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya sebagai bentuk ketaatan dan keikhlasan. Meskipun berat, Nabi Ibrahim mantap melaksanakan perintah tersebut. Namun, Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai hewan kurban.
Peristiwa ini tergambar indah dalam Al-Quran, Surat Al-Baqarah ayat 125:
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada anaknya Ismail: “Hai anakku, sesungguhnya aku bermimpi menyembelihmu. Maka berilah aku pendapatmu tentang mimpi itu.” Ismail menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah, engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS mengajarkan kita tentang arti pengorbanan dan ketundukan kepada Allah SWT. Pengorbanan bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang keikhlasan, kesabaran, dan ketaatan dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan kurban, tetapi juga tentang meneladani semangat pengorbanan Nabi Ibrahim AS. Daging kurban yang dibagikan diharapkan dapat meringankan beban fakir miskin dan mempererat tali silaturahmi antar sesama.
Mari kita jadikan momen Idul Adha ini sebagai refleksi diri untuk meningkatkan ketaatan dan keimanan kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita hamba-Nya yang selalu patuh dan bersyukur.