Hari Anak Sedunia, Sudahkan Anak Mendapatkan Haknya?

Oleh; Zainal Umuri – Konsultan Pendidikan Nasional
Memperingati Hari Anak Sedunia. Pertanyaan kritisnya, sudah anak-anak mendapatkan haknya sebagai anak yang perlu diperlakukan dengan baik?.
Peringatan Hari Anak Sedunia, yang pertama kali diprakarsai tahun 1954 ini, bermaksud untuk membina dan menenangkan hak-hak anak di seluruh dunia.
Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak memiliki hak yang sama dengan orang dewasa, tentunya dengan porsi yang berbeda. Namun seringkali hak-hak anak terbengkalai dan tidak dipenuhi oleh orang-orang dewasa di sekitarnya.
Menurut Duta Besar Belgia untuk Indonesia, yang dilansir JawaPos.com “ Tentunya semua ingin anak-anak tetap aman di dunia ini punya tempat bermain. Namun dunia ini semakin tak aman bagi mereka,” kata Patrick Hermann
Di banyak tempat, tidak ramah terhadap anak. Orang tua senantiasa merasa was-was dalam melakukan pengawasan kepada anak-anak mereka. Di luar rumah ancaman keamanan dapat saja terjadi dan sementara di dalam rumah ancaman dari kemajuan teknologi yang tidak ramah anak juga menjadi boomerang.
Pemerataan pendidikan yang menjadi hak anak juga masih belum terpenuhi dengan baik, anak-anak jalanan mencapai 16.290 anak hingga Agustus 2017, menurut data Kementrian Sosial. Entah berapa jumlah anak-anak yang tidak mendapatkan jaminan kesehatan.
Semua kondisi ini, menuntut kerja sama dan sinergi dari semua pihak. Pemerintah, Pihak Swasta, Sekolah, Masyarakat dan Orangtua. Semua harus bahu membahu memberikan hak-hak anak sesuai dengan yang seharusnya.